Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2012

Umat Islam Saat Ini, Pantaskah untuk Maju?

Gambar
          “Agama islam adalah agama yang abadi, rasional bagi semua bangsa dan tiap  generasi, kapanpun dan di manapun”. Itulah kurang lebih terjemahan bebas dari  definisi agama Islam yang saya ingat dalam sebuah buku diktat berbahasa Arab ketika saya duduk di kelas III TMI (Tarbiyatul Mu’allimin Al-Islamiyyah) di sebuah pesantren atau setingkat III SMP pada sekolah umum. Mungkin masih banyak pengertian lain dari agama Islam selain seperti yang di atas, tapi dari definisi singkat tersebut kita bisa menyimpulkan bahwa agama Islam adalah agama yang selalu ada dan fleksibel tanpa dibatasi kelompok, ruang atau waktu tertentu. Kita mungkin sudah membaca tentang sejarah Islam pada zaman dahulu yang gemilang, katakanlah pada zaman kekhalifahan Abbasiyah misalnya, ketika Harun Ar-Rasyid memegang tampuk kepemimpinan. Pada saat itu munculah madrasah-madrasah di Kufah dan Bashrah. Muncul ulama madzhab fiqih yang empat, dan juga ulama dari berbagai disiplin ilmu. Bahasa, sastra, k

Terlanjur Cinta

Gambar
Rasa ini makin mengikatku kuat. Tak beri ruang untukku bergerak. Mencekikku.. Dan melemparkanku ke jurang kerinduan yang menyayat Kusesali.. Tapi apalah guna.. Kuingin bereinkarnasi saja… 10 februari '12

Tentang Gadis Manis Penunggu Hujan

Gambar
Gadis manis itu kecewa bukan kepalang ketika tiba-tiba turun butiran-butiran bening dari awan tebal jauh di atas genting rumahnya. Butiran-butiran itu jatuh satu demi satu  berhamburan, semakin lama semakin deras. Menciptakan sungai-sungai kecil  di halaman rumahnya. Hujan ini sejatinya indah, tapi di benak gadis manis itu hanyalah terfikir untuk pergi ke asrama pesantren secepatnya sebelum malam semakin larut. Semakin deras hujan, semakin galau juga hati gadis manis itu. Itu tampak pada kedua bibirnya yang mengkerut disertai kening yang seolah menyempit, tapi Ia tetaplah gadis yang manis.  Sesekali menatap ke halaman dengan penuh harap untuk melihat hujan reda. Tapi makin lama ternyata makin deras. Sesekali melihat jam tangannya kemudIan melepaskan pandangannya disertai gerakan kepala yang setengah menggeleng. Sesekali Ia masuk ke kamar. Duduk di atas dipan dengan menelungkupkan kedua telapak tangannya kemudIan merapatkannya di wajahnya seperti umat Hindu beribadah k

Aku mencintaimu

Gambar