Taufiq Akbar Sanusiputra

Hati ini sudah terikat begitu kuat Bagai sebuah perahu yang terbelenggu jangkar Tak pernah mampu untuk pergi jauh dari jangkar itu Dan begitulah yang terjadi dengan hati ini     Ikatan emosi dan rindu begitu kuat     Aku sungguh benci ini terjadi, tapi apa daya..     Semakin aku menghindar, semakin aku rindu     Rindu yang amat dalam tak terperikan     Dan terkadang sungguh menyakitkan. Hari-hari terasa melambat dan enggan berlalu Menertawakan seorang yang malang dihantui zaman Dan dirinya seakan hilang… Tiada arti…. Masa lalu yang terus terbayang enggan hilang Rindu…sepi…sendiri….. Di sudut Jawa Timur, 1 agustus 2011

Entah mengapa akhir-akhir ini ku merasa agak sakit, kehilangan dan kesepian.. Mencoba bertahan dengan dibayang-bayangi kenangan-kenangan yang memang sungguh manis Kadang rasa benci dan cemburu pun datang.. Entah dari mana dan bagaimana bisa… Mencoba untuk terbiasa sendiri Mencoba untuk belajar menikmati Mencoba untuk mencari arti Mencoba untuk berintrospeksi Mencoba untuk bersabar diri     Semoga ada kebaikan yang menanti. -    I want my spirit back to me again, although without u –   Pare, 20 juli ‘11

   Kemerdekaan adalah kebebasan, kebebasan dari sebuah jeruji pengurung, pengurung apa saja. Ada bangsa yang dijajah oleh kolonialis, Ada manusia yang dikurung dalam penjara, ada hak-hak yang dirampok paksa, seperti hak bicara dibungkam, hak beragama, hak berekspresi dan lain sebagainya. Tapi diantara maksud dari kemerdekaan tersebut tidaklah bijak apabila kita memaknai kemerdekaan dengan suatu kebebasan yang kebablasan, yaitu kebebasan yang  mengganggu kebebasan orang lain, kebebasan yang menghilangkan kemerdekaan orang lain.    Jadi kemerdekaan bukanlah kebebasan yang sepenuhnya, karena kembali kepada fitrah kita sebagai manusia, makhluk social yang tak bisa dilepaskan dari kehidupan bermasyarakat. Sampai kapanpun kita sebagai manusia akan selalu membutuhkan kepada individu lain untuk membantu kita. Maka dari situ alangkah indahnya apabila kita tidak menyalahartikan maksud kemerdekaan. Kemerdekaan adalah kebebasan dari kedzaliman yang mendzalimi kita, bukan kebebasan yang berar

Wahai manis… Kini senyummu apriori Yang dulu begitu total nan dalam dari hati Wahai cantik… Kini sapamu seakan pergi Yang dulu senantiasa hiasi hari Wahai anggun… Kini kau serasa begitu jauh Yang dulu diantara kita begitu dekat Wahai pujaan hatiku… Kini aku masih merindukanmu Seperti aku merindukanmu dulu..                             Curugbitung, 15 Agustus 2012

Saat kesepian mencekik Saat ketakacuhan merajai Sesak itu di dada Berjejal tanda tanya Antara iya dan tidak Antara ada dan tiada Adakah cinta dan rindu di hatimu?                                                         Curugbitung, 15 Agustus 2012