Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2016

Urinoir di Kedutaan Jepang

Gambar
Rabu, 27 Januari 2016, saya mendapat kesempatan untuk berkunjung ke Kedubes Jepang di Jakarta, yang mana sebelumnya saya hanya bisa lewat tanpa tahu bagaimana bentuk isi di dalamnya.  foto legal: boneka yang saya pegang itu namanya Boneka Daruma (Daruma Ningyou)  Boneka Daruma yang dikenal dengan boneka Dharma menggambarkan pendeta Bodhidharma yang menegakkan dan menjadi patriarki pertama Zen sekitar 1500 tahun lalu. Boneka Daruma ini berbentuk seperti bola dengan badan berwarna merah (pada umumnya) tetapi ada juga yang berwarna kuning, hijau, atau putih dan berwajah putih tanpa biji mata.Boneka Daruma merupakan ajimat untuk membawa keberuntungan dan ketabahan untuk meraih tujuan yang dicita-citakan. Dilukiskan pada mata sebelah kiri ketika membuat cita-cita atau harapan, dan dilukiskan di mata yang satunya lagi apabila cita-cita atau harapan tersebut telah terpenuhi

Cerita dalam Almanak #6: Sampai jumpa di Al-Aqsha!

Gambar
sebelumnya Almanak 2015 Di akhir Januari 2015 dengan penuh semangat saya mengikuti sebuah pelatihan Public Speaking yang dilaksanakan di Kota Bunga, Puncak, Cianjur, selama 2 hari. Saya bersemangat bukan hanya karena pelatihannya gratis, tapi lebih karena pelatihan ini langsung ditangani oleh Syaikh Abdullah Al-Baabithin yang didatangkan langsung dari Riyadh, Saudi Arabia. Beliau adalah penulis dari buku “limaadza nakhsya al-ilqa?” (Baca: Kenapa takut pidato?), yang mana buku tersebut adalah referensi utama skripsi saya pada tahun 2013 lalu. Sebuah takdir yang sangat membahagiakan. Alhamdulillah . Syaikh Al-Baabithiin

Cerita dalam Almanak #5: Masa-Masa Penuh Hikmah

Gambar
Sebelumnya Almanak 2014 Ketika petasan dan kembang api meledak-ledak pada permulaan tahun 2014, saya lebih memilih tidur di kosan termahal yang pernah saya sewa. Harga Rp750.000 untuk sebuah kosan adalah harga yang cukup tinggi bagi saya, sendirian. Jadi, setelah saya mengundurkan diri dari boarding , saya langsung mencari kosan di sekitar Ragunan. Saya beberapa hari tinggal di sana sambil mempersiapkan diri untuk berangkat ke Kediri, Jawa Timur untuk belajar bahasa Inggris intensif di sana, persiapan untuk tes TOEFL dengan target skor minimal 525 untuk persyaratan untuk mendaftar MetroTV. Cerita pada tahun ini pernah saya tulis detail di blog saya dengan judul The Dauntless October . Silahkan dibaca jika berkenan. Kesimpulannya, pada tahun ini saya mengalami banyak pengalaman, dari yang manis hingga yang pahit.  Tes TOEFL yang aduhai , tes S2 UI yang belum berhasil, tes-tes kerja yang juga belum berhasil dan lain sebagainya. Tanda Parkiran FIB UI

Cerita dalam Almanak #4: Buah Silaturahmi

Gambar
Sebelumnya Almanak 2013 Pada tahun ini saya mendapat kesempatan buat naik gunung Salak, Bogor, setelah lama tidak naik gunung apapun. Pertama naik gunung adalah ketika kelas 2 SMP sekitar tahun 2003 bersama teman-teman pasukan khusus pramuka Al-Hidayah. Setelah itu tahun 2011 ke gunung Galunggung, tapi Galunggung lebih mirip bukit daripada gunung, waktu itu saya dan teman-teman bawa mobil sampai dasar anak tangga Galunggung. Berbasah-basah di Gunung Salak

Cerita dalam Almanak #3: Tidak Jadi Kiamat

Gambar
sebelumnya Almanak 2012 Tahun ini saya lulus program Ta’lim Takmili di LIPIA dengan predikat Jayyid Jiddan (baca: Baik Sekali) dengan nilai rata-rata 83. Dengan kuliah di dua kampus, Alhamdulillah masih bisa mendapat nilai Jayyid Jiddan . Dan saya masuk tingkat selanjutnya di LIPIA, yaitu masuk program S1 dengan jurusan Ilmu Syariah yang akan ditempuh selama 8 semester. Untuk masuk level ini tentunya saya harus mengikuti tes dikarenakan rata-rata nilai saya di bawah 90 poin.  Senang rasanya bisa masuk level syariah, bahagia sekali. Besar harapan untuk menempuh program syariah sampai lulus.

Cerita dalam Almanak #2: Pencarian Jati Diri

Gambar
sebelumnya Almanak 2010  Setelah memasuki semester 3 I’dad lughawi di LIPIA, saya sudah bisa beradaptasi dengan Jakarta, dan tahun ini adalah masa-masanya saya semangat kuliah, ikut organisasi, jadi panitia acara, aktif ikut seminar di kampus-kampus, setoran Al-Quran di masjid Al-Ikhlas Jatipadang, dan pada tahun ini saya sedang sering-seringnya berkunjung ke daerah Pasar Senen atau Kwitang untuk mencari buku murah. Salah satu cita-cita saya dulu adalah bisa kuliah di Timur Tengah, yaitu di Universitas Al-Azhar, Cairo atau di Universitas Islam Madinah (disingkat UIM), Saudi Arabia. Pada waktu itu saya sempat ikut seleksi untuk beasiswa kuliah di Al-Azhar yang diselenggarakan oleh kedutaan Republic Arab Mesir di Jakarta. Tes tulis dan wawancara langsung dengan syaikh-syaikh dari Al-Azhar, Kairo. Saya juga pernah ikut daurah (baca: pelatihan) di Gontor yang diselenggarakan oleh UIM dan dilanjutkan dengan muqobalah (baca: wawancara) untuk beasiswa di UIM. Dan walhasil saya belum

Catatan dalam Almanak #1: Petuah Sang Kyai

Gambar
Catatan dalam Almanak Bulan Januari 2016 sudah lewat. Beberapa pekan yang lalu seperti biasa hingar bingar mereka yang menganggap perlu merayakan pergantian tahun. Sampai saat ini saya belum mendapatkan alasan yang pas kenapa tahun baru harus dirayakan. Saya sedang tidak ingin membahas tentang hukum merayakan tahun baru. Saya hanya ingin menerawang ke belakang dalam rangka refleksi dan introspeksi tentang banyak hal yang terjadi tiap tahun pada beberapa tahun terakhir. Pasti kita melalui hal-hal yang berbeda pada tiap tahun yang kita lewati. Barangkali kita bisa mendapat pelajaran barang sedikit. Setidaknya yang akan saya tulis adalah masa-masa setelah saya lulus pesantren. Mari kita mulai!