Contoh Tes TOEFL yang 'Aduhai'

    DEPOK--Sabtu pagi, 01 februari 2014, sekitar pukul 08.25 saya tiba di kampus UI Depok untuk mengikuti tes TOEFL(Test of English as Foreign Language) di LBI FIB UI (Lembaga Bahasa Internasional Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia) untuk pertama kalinya. Saya sempat merasa tegang dan khawatir karena ini kali pertama mengikuti tes ini. 

By the way, tujuan saya mengikuti tes TOEFL bukanlah untuk kuliah ke luar negeri atau kerja di luar negeri, tujuan saya cuma satu, saya ingin membuktikan kalau sarjana jurusan bahasa Arab juga BISA bahasa Inggris. Bahkan saya yakin bisa lebih bagus dari mereka yang jurusan bahasa Inggris sekalipun. pada saat yang sama orang yang jurusan bahasa Inggris belum tentu bisa berbahasa Arab dengan baik bahkan tidak bisa sama sekali. Sombong sedikit. Maka saya ingin mengkampanyekan pada semua perusahaan bahwa orang-orang yang berjurusan bahasa Arab tidaklah kalah kualitasnya dengan mereka yang memilih jurusan bahasa Inggris ketika kuliah.


Setelah saya memarkir kendaraan di area parkir pusat studi Jepang, saya langsung menuju gedung X FIB UI yaitu tak lain adalah gedung LBI tempat dilaksanakannya tes TOEFL tersebut. Saya mengisi daftar hadir di lantai satu dan langsung beranjak menuju lantai 3 setelah seorang resepsionis memberitahu saya bahwa ruangan saya ada di lantai 3. Setelah di lantai 3 berlanjut dengan mencari ruangan saya dengan mengecek setiap lembaran daftar nama yang terpampang di setiap pintu ruangannya dan akhirnya saya mendapati ruangan saya berada paling ujung lantai tersebut yang dari pintu masuk ruangan tersebut saya bisa langsung berjalan keluar yang tersambung dengan tangga yang mengahadap ke sungai UI dan dari situ saya bisa melihat setengah jembatan teksas UI yang menjadi penghubung antara wilayah FIB UI dan FT(Fakultas Teknik) UI. 

Gedung LBI ini berbentuk lingkaran seperti desain sebuah mall dengan skala kecil. Jadi, dari lantai 3 saya bisa melihat orang-orang yang sedang duduk di lantai dasar. setelah saya menebar pandangan, akhirnya saya juga melihat satu sudut di mana berada kamar kecil di lantai 3 ini. Desain gedungnya modern dan memang itu termasuk salah satu gedung terbaru di FIB UI.

Pengawas ujian pun tiba dengan membawa setumpuk lembar soal dan jawaban dan terdengar dari sistem pengeras suara suara seorang lelaki yang memberikan beberapa intruksi termasuk diantaranya adalah mempersilahkan para peserta tes untuk ke kamar kecil bagi yang merasa perlu karena setelah tes dimulai tak ada izin untuk keluar ruangan untuk alasan apapun. saya merasa tidak perlu ke kamar kecil. I've thought that i was doin just fine. Tak ada rasa mules atau rasa ingin buar air apapun.

Pukul 09.00 tes pun dimulai. Lembar jawaban dibagikan. Para peserta diminta untuk mengisi indentitas dan lain sebagainya di  lembar jawaban tersebut dengan cara hampir sama dengan ujian nasional, mengisi bulatan-bulatan kosong dengan pensil satu persatu, kasian yang punya nama kepanjangan. Itu menghabiskan sekitar 20 menit. 

Selanjutnya kita masuk tes listening comprehension 25 menit,untuk 50 soal. Karena saya kebagian duduk paling belakang, jadi suaranya relatif kurang jelas.Tapi saya berprinsip harus tetap menjawab.

25 menit selanjutnya adalah structure and writing expression, bagian ini saya merasa optimis dalam menjawab, meski waktunya sungguh singkat. Saya mengerjakan sekitar 10 soal ketika lelaki yang di pengeras suara bilang kalau para peserta harus selesai dengan soal structure dan langsung masuk ke bagian reading comprehension. Alhamdulillah terisi semua bagian kedua ini. 

Bagian selanjutnya adalah Reading Comprehension. waktunya lumayan lama yaitu 55 menit dengan 50 soal.  Di sinilah prahara itu dimulai. Setelah ngebut mengerjakan structure sampai berkeringat-keringat akhirnya masuk ke bagian reading yang menuntut kita berkonsentrasi dengan teks yang lumayan panjang-panjang dengan tema variatif, kadang ada tentang sejarah, sains, biografi, sastra dll. Dan entah karena celana jeans saya yang agak ketat, sehingga tiba-tiba salah satu aliran pembuangan saya yang sebelah depan ingin mengeluarkan sisa air dari tubuh saya yang tertekan keluar karena posisi saya agak membungkuk itu atau entah kenapa. Saya coba menahan dan membaca doa supaya saya dikuatkan dalam kondisi seperti ini. 25 soal akhirnya selesai saya kerjakan dengan kesadaran penuh dan masih tersisa 25 soal lagi yang harus saya jawab dengan tetap berkonsentrasi penuh karena 25 soal itu tak bisa saya jawab kalau saya tidak membaca teks berparagraf-paragraf sekitar 2 atau 3 tema lagi. Cairan sisa dalam perutku terus-menerus mendorong ingin keluar. Keringat dingin bercucuran dari kening dan rambut saya. semua jadi chaos, kacau balau, tak konsentrasi. Akhirnya saya mencoba menguatkan diri lagi. Saya berinisiatif untuk mencari soal-soal yang pertanyaannya tentang persamaan kata saja, yang mana saya tidak usah membaca keseluruhan teks tersebut, akhirnya terisi sekitar 6 soal. Cairan di perut semakin menggila dan saya mulai tak peduli dengan dunia dan saya isi bulatan-bulatan jawaban itu dengan membabi buta seperti orang maen togel yang berspekulasi. sekitar 5 menit tanpa melihat soal aku sudah mengisi sekitar 15 atau 20 bulatan dengan pencil. 

Sekitar pukul 11.05, saya melambaikan tangan ke kamera eh ke pengawas dan minta izin keluar. Pengawas kaget dan bertanya tentang jawabannya beres atau belum. Dengan kondisi yang sudah pasrah saya serahkan lembar jawaban dan soalnya dan langsung saya bergegas ke toilet untuk menguras cairan kurang ajar itu sampai habis dan akhirnya LEGAAAAAA....!!!!

Saya membasuh wajah yang berkeringat di westafel di toilet tersebut, dan saya menyadari bahwa ini adalah tes TOEFL perdana dan ternyata kacau, saya berdiri berkaca di depan cermin besar depan westafel.
pelajaran buat saya lain kali. BUANG AIR SEBELUM IKUT TES APAPUN HUKUMNYA WAJIB.

 









Postingan populer dari blog ini

Contoh Job Interview Berbahasa Inggris dan Tips Cara Menjawabnya

Bagaimana bisa bekerja di Kedutaan Besar RI di Luar Negeri?

Nilai Anak Anda Merah, Kenapa Harus Marah?