Hujan di Selatan Jakarta

Sebelum baca, bagusnya sambil dengerin lagu ini deh, biar syahdu. 

Tak terasa sudah setahun kerja di Serpong dan sekitar sepuluh bulan meninggalkan Jakarta Selatan. 

Ada perasaan rindu yg menggelayut erat terhadap kota ini. Rindu pada ruas-ruas jalan yang sering terlewati. Rindu pada sevel (7 eleven) Cilandak dan Setu Babakan yang biasa menjadi tempat saya nongkrong sambil menulis. 


Ada jalan Sadar di daerah Jagakarsa yang ramai dan sekarang sudah dilebarkan. Ada pembangunan masjid di jalan tersebut yang ternyata sekarang sudah rampung dan berdiri gagah, tidak jauh dari rumah murid saya, Nawwaf. Di jalan Kahfi 1 ada ketoprak malam yang biasa jadi alternatif makan malam. Dan masih banyak hal lain yang membuat saya rindu kota ini. 

Pada malam ini selepas berkunjung ke Ciganjur, sebelum pulang ke Serpong saya sempatkan melewati jalan memutar agak lebih jauh melewati jalan Durian menuju jalan-jalan sekitar Ragunan dan Cilandak. Ketika melewati tempat-tempat tersebut, terbersit dalam hati, 'rasanya saya baru melewati bahkan duduk-duduk di tempat ini kemarin, ternyata sudah banyak yang berubah'. 

Mall Cilandak sudah tidak ada. Berubah menjadi Tr*nsMart, sepertinya milik saudagar yang bergelar Si Anak Singkong.

12 bulan ternyata sudah bisa merubah banyak hal. Mengenang masa lalu kadang indah. Kadang perih. Seringkali juga membuat kita bersyukur. 

Hujan sudah reda. Saya harus segera ke Serpong. Ngantuk.

(Jalan Simatupang. Tepat di belokan ke Mayapada Hospital dalam rangka berhenti karena hujan. Berteduh di tempat pencucian mobil yang sudah tutup. Saya bersama orang-orang yang berseragam sipil dan beberapa memakai jaket dan helm hijau dengan tulisan Go-Jek. Hari ini tanggal 1 Maret 2016 dan jam di ponsel saya menunjukan pukul 10.48 PM) 

Postingan populer dari blog ini

Contoh Job Interview Berbahasa Inggris dan Tips Cara Menjawabnya

Bagaimana bisa bekerja di Kedutaan Besar RI di Luar Negeri?

Nilai Anak Anda Merah, Kenapa Harus Marah?